Cara Penularan dan Pencegahan HIV AIDS merupakan uraian lanjutan dari posting kita terdahulu tentang pengertian, tanda dan gejala orang dengan HIV dan AIDS. Cara Penularan dan Pencegahan HIV AIDS masih dipandang perlu diangkat ke permukaan, karena dari data kasus yang ada, terjadi kecenderungan yang makin meningkat dari saat ke saat.
Data kasus itu hanya sebagian kecil saja yang terdeteksi, karena epidemi HIV dan AIDS ini layaknya fenomena gunung es. Terdeteksi hanya sedikit, tetapi sebenarnya masih banyak kasus yang belum terungkap atau belum muncul ke permukaan.
Cara Penularan HIV AIDS
Untuk dapat mendeteksi keberadaan virus HIV AIDS membutuhkan
waktu yang cukup lama(kurang lebih 5 sampai 10 tahun). Keberadaan virus ini tanpa
menunjukkan gejala penyakit tertentu dan keadaan ini disebut masa HIV positif.
Bila seseorang terinfeksi HIV untuk pertama kali dan kemudian memeriksakan diri
dengan menjalani tes darah, maka dalam tes pertama belum tentu hasilnya positif, karena HIV di dalam tubuh manusia umumnya memerlukan waktu 3-6 bulan masa inkubasi, dan antigen membentuk antibodi yang akan dideteksi oleh
tes darah tersebut. Masa inkubasi ini diistilahkan sebagai windows periode.
Dalam masa ini, bila orang
tersebut sudah mempunyai virus HIV AIDS di dalam tubuhnya (walau belum terdeteksi), ia sudah bisa menularkan HIV. Terus, bagaimana cara penularan HIV AIDS
dari seseorang ke orang lainnya?
Karena HIV pada tubuh manusia dapat hidup di darah, cairan vagina/sperma, di air susu ibu, maka penularan HIV sangat mungkin terjadi lewat hal-hal berikut.
- Menerima transfusi darah yang positif HIV
- Penggunaan jarum suntIk/tindik/alat operasi dan alat-alat lain yang tidak steril
- Lewat hubungan seksual yang beresiko
- Ibu hamil ke janin pada proses melahirkan dan menyusui.
- Sentuhan antar luka yang memungkinkan terjadi pertukaran cairan tubuh.
Itu hal-hal yang memungkinkan terjadinya penularan HIV AIDS, berikut dicontohkan beberapa hal yang tidak memungkinkan terjadinya penulisan HIV AIDS,seperti:
- Makan dan minum bersama atau pemakaian alat makan minum secara bersama.
- Pemakaian fasilitas umum secara bersama-sama seperti toilet, kolam renang, dll
- Jabat tangan, salaman, senggolan, pelukan, dan kegiatan umum sehari-harinya.
- Keringat, gigitan nyamuk.
Jadi, orang yang terkena HIV AIDS, tidak secara otomatis mereka adalah orang bejat tidak bermoral, orang terkutuk dll, karena penularan bisa terjadi lewat suntikan dan transfusi darah.
Cara pencegahan HIV AIDS
Mencegah dapat dilakukan oleh siapapun juga. Caranya yaitu :
- Abstinentia, artinya absen atau tidak. Maksudnya tidak melakukan hubungan seks sama sekali.
- Be faitful, setia. Maksunya setialah hanya pada satu pasangan seksual saja.
- Condom,Cegah dengan memakai kondom
Don't inject.Artinya jangan menyuntik.Maksudnya, gunakanlah alat suntik, tindik, dan alat operasi serta alat-alat yang lain yang memungkinkan terjadi penuliaran HIV AIDS yang seteril- Education. Artinya pendidikan. Peningkatan pengetahuan semua lapisan masyarakat, baik lewat membaca, menonton maupun ikut aktif dalam penyuluhan maupun diskusi tentang HIV/AIDS, termasuk juga ikut ambil bagian dalam kegiatan-kegiatan dalam usaha penyebaran KIE (Komunikasi informasi dan edukasi) yang berhubungan dengan HIV AIDS
Untuk pencegahan HIV AIDS, point 5 yaitu education sangat mungkin dilakukan pada seluruh lapisan masyarakat, lewat penyuluhan-penyuluhan HIV AIDS yang pelaksanaan dapat berkoordinasi dengan kepala desa (lurah) dan secara lebih sempit pada kepala dusun (kepala lingkungan), sehingga penyebaran informasi ini dapat merata di seluruh lapisan masyarakat.
Banyak hal yang telah dilakukan dalam program penanggulangan HIV/AIDS ini. Di samping penyuluhan dan penyebaran media, dilakukan juga lomba-lomba Pidato bertema HIV/AIDS, lomba membuat puisi HIV/AIDS dan lain-lain.
Demikianlah artikel tentang cara penularan dan pencegahan HIV AIDS. Semoga bermanfaat dan dapat dijadikan rujukan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan komentar dan atau pertanyaan .......