Dalam buku Mutiara Kehidupan J. Krisnamurti, Bab pertama dibahas adalah Menyimak. Menyimak sebagai proses meditasi atau paling tidak menurut Jiddu Krisnamurti, mempunyai makna yang sangat dalam. Bukan hanya perilaku mendengar dan memperhatikan, namun lebih dari sekedar itu.
Silakan simak lebih jauh dalam kutipan yang Saya Copy dari Buku Mutiara Kehidupan: Meditasi Harian Bersama Jiddu Krisnamurti.

Menyimak dengan Cara Benar
Sumber gambar : https://rickpdx.wordpress.com/2010/05/12/krishnamurti-audio/
Menyimak dengan Nyaman (1 Januari)
Pernahkah Anda duduk dengan sangat diam, bukan memusatkan perhatian pada sesuatu,
bukan berupaya untuk berkonsentrasi, melainkan dengan batin sangat hening, sungguh-sungguh
diam?
Maka Anda akan mendengar segala sesuatu, bukan?
Anda mendengar suara-suara yang
jauh maupun yang lebih dekat, suara-suara yang amat dekat, yang muncul di dekat Anda—yang
sesungguhnya berarti Anda tengah menyimak terhadap segala sesuatu.
Batin Anda tidak
terkungkung pada satu alur sempit. Jika Anda dapat menyimak dengan cara ini, menyimak
dengan nyaman, tanpa tegang, Anda akan mendapati suatu perubahan luar biasa terjadi dalam diri
Anda, perubahan yang terjadi tanpa Anda kehendaki, tanpa Anda minta; dan dalam perubahan itu
terdapat keindahan luhur dan kedalaman pencerahan.
Mengesampingkan Tabir-Tabir (2 Januari)
Bagaimana Anda menyimak?
Apakah Anda menyimak dengan proyeksi-proyeksi Anda,
melalui proyeksi Anda, melalui ambisi, keinginan, ketakutan, kecemasan Anda, dengan hanya
mendengar apa yang Anda ingin dengar, hanya apa yang memuaskan, apa yang memenuhi
dahaga, apa yang memberikan kenyamanan, apa yang untuk sementara meringankan penderitaan
Anda?
Jika Anda menyimak melalui tabir keinginan-keinginan Anda, maka jelas Anda menyimak
suara Anda sendiri; Anda menyimak keinginan-keinginan Anda sendiri.
Dan adakah bentuk
menyimak lain?
Bukankah penting untuk menemukan bagaimana menyimak, bukan hanya
menyimak apa yang dikatakan, melainkan juga menyimak segala sesuatu— menyimak kebisingan
di jalan-jalan, menyimak kicau burung, menyimak berisiknya trem di jalan, menyimak laut yang
tidak bisa diam, menyimak suara suami Anda, menyimak istri Anda, menyimak teman-teman
Anda, menyimak tangis bayi?
Penyimakan menjadi penting hanya bila kita tidak
memproyeksikan keinginan-keinginan kita melalui apa yang kita simak.
Dapatkah kita
mengesampingkan semua tabir itu, yang melaluinya kita menyimak, dan sungguh-sungguh
menyimak?
Di Luar Kebisingan Kata-Kata (3 Januari)
Menyimak adalah seni yang tidak mudah didapat, tetapi di situ terdapat keindahan dan
pemahaman luhur.
Kita menyimak dengan berbagai kedalaman diri kita, tetapi cara menyimak
kita selalu disertai suatu prakonsepsi atau berangkat dari suatu sudut pandang tertentu.
Kita tidak
sekadar menyimak; selalu ada tabir menyela berupa pikiran-pikiran, kesimpulan-kesimpulan dan
prasangka-prasangka kita sendiri. ...
Untuk dapat menyimak haruslah ada keheningan di dalam,
kebebasan dari ketegangan untuk memperoleh sesuatu, suatu perhatian yang rileks.
Keadaan yang
waspada tapi pasif ini mampu mendengar apa yang berada di luar kesimpulan kata-kata.
Katakata
membingungkan; itu hanya cara berkomunikasi lahiriah; tetapi untuk menghayati di luar
kebisingan kata-kata haruslah ada sikap pasif tapi waspada di dalam menyimak.
Mereka yang
mencinta dapat menyimak; tetapi amat jarang orang menemukan seorang penyimak.
Kebanyakan
dari kita selalu mengejar hasil, menggapai cita-cita; kita selamanya mengatasi dan menaklukkan,
dan dengan demikian tidak menyimak.
Hanya di dalam menyimak kita mendengar nyanyian katakata.
Menyimak Tanpa Pikiran (4 Januari)
Saya tidak tahu apakah Anda pernah menyimak seekor burung.
Menyimak sesuatu
menuntut bahwa batin Anda harus hening—bukan keheningan mistikal, melainkan sekadar
hening.
Saya mengatakan sesuatu kepada Anda, dan untuk menyimak saya, Anda harus hening,
bukan membiarkan segala macam gagasan berdengung di dalam batin Anda.
Ketika Anda
memandang sekuntum bunga, Anda memandangnya, bukan memberinya nama, bukan
menggolongkannya, bukan berkata bunga itu termasuk spesies anu—kalau Anda lakukan itu,
Anda tidak lagi memandangnya.
Dengan demikian saya berkata, menyimak adalah salah satu hal
yang paling sulit dilakukan—menyimak seorang komunis, menyimak seorang sosialis, menyimak
anggota parlemen, menyimak sang kapitalis, menyimak siapa pun, menyimak istri Anda,
menyimak anak-anak Anda, menyimak tetangga Anda, menyimak kondektur bus, menyimak
seekor burung—sekadar menyimak.
Hanya apabila Anda menyimak tanpa gagasan, tanpa pikiran,
maka Anda berhubungan secara langsung; dan dengan berhubungan langsung, Anda akan
memahami apakah yang dikatakannya itu benar atau salah; Anda tidak perlu berdiskusi.
Menyimak Membawa Kebebasan (5 Januari)
Bila Anda berupaya untuk menyimak, apakah Anda menyimak?
Tidakkah upaya itu
sendiri mengalihkan perhatian sehingga menghalangi penyimakan?
Apakah Anda berupaya ketika
Anda menyimak sesuatu yang menyenangkan Anda?
...
Anda tidak menyadari kebenaran, Anda
juga tidak melihat yang palsu sebagai palsu selama batin Anda dipenuhi daya upaya, dipenuhi
pembandingan, dipenuhi pembenaran dan pengutukan. ...
Menyimak itu sendiri adalah tindakan yang lengkap; tindakan menyimak itu membawa
kebebasannya sendiri.
Tetapi apakah Anda sungguh-sungguh berminat untuk menyimak, atau
berminat untuk mengubah kegoncangan di dalam batin Anda?
Jika Anda menyimak ... dalam arti
menyadari konflik-konflik dan kontradiksi-kontradiksi Anda tanpa memaksakannya ke dalam
suatu pola pikir tertentu, mungkin semua itu akan berakhir. Lihat, kita terus-menerus mencoba
menjadi ini-itu, mencoba mencapai suatu keadaan tertentu, mencoba menangkap suatu
pengalaman tertentu dan menghindari pengalaman lain, dengan demikian, batin terus-menerus
sibuk dengan sesuatu; ia tidak pernah diam untuk menyimak bisingnya pergulatan dan
kesakitannya sendiri.
Bersikaplah sederhana ... dan jangan mencoba menjadi sesuatu atau
menangkap suatu pengalaman.
Menyimak Tanpa Upaya (6 Januari)
Anda sekarang menyimak saya; Anda tidak berupaya untuk menyimak, Anda sekadar
menyimak.
Dan jika terdapat kebenaran dalam apa yang Anda dengar, Anda akan mendapati
suatu perubahan luar biasa terjadi dalam diri Anda—suatu perubahan yang tidak dipikirkan dulu
atau diinginkan, suatu transformasi, suatu revolusi menyeluruh, yang di situ kebenaran itu sendiri
berkuasa dan bukan ciptaan batin Anda.
Dan kalau boleh saya sarankan, Anda harus menyimak
secara itu kepada segala sesuatu—bukan hanya kepada apa yang saya katakan, tetapi juga kepada
apa yang dikatakan orang lain, kepada kicau burung-burung, kepada peluit lokomotif, kepada
kebisingan bus yang melintas.
Anda akan mendapati bahwa semakin banyak Anda menyimak
kepada segala sesuatu, makin besar keheningan, dan lalu keheningan itu tidak terputus oleh
kebisingan.
Hanya jika Anda menentang sesuatu, hanya jika Anda mendirikan penghalang antara
Anda dengan apa yang Anda tidak mau simak—hanya di situlah terdapat pergulatan.
Menyimak Diri Anda Sendiri (7 Januari)
PENANYA: Selagi saya berada di sini menyimak Anda, tampaknya saya paham, tetapi bila
saya pergi dari sini, saya tidak paham, sekalipun saya mencoba menerapkan apa yang Anda
katakan.
KRISHNAMURTI: ... Anda menyimak diri Anda sendiri, dan bukan menyimak pembicara.
Jika Anda menyimak pembicara, ia menjadi pemimpin Anda, cara Anda untuk memahami—yang
mengerikan, yang jahat, karena Anda lalu membuat hirarki otoritas.
Jadi, apa yang Anda lakukan
di sini adalah menyimak diri Anda sendiri. Anda memandang gambar yang dilukis oleh
pembicara, yang adalah gambar Anda sendiri, bukan gambar pembicara.
Jika sampai di sini jelas,
bahwa Anda memandang diri Anda sendiri, maka Anda dapat berkata, “Nah, saya melihat diri
saya seperti apa adanya, dan saya tidak ingin melakukan sesuatu terhadap itu”—dan semua itu
berakhir.
Tetapi jika Anda berkata, “Saya melihat diri saya seperti apa adanya, dan harus ada
perubahan,” maka Anda mulai bekerja dengan berangkat dari pemahaman Anda sendiri—yang
sama sekali lain dari penerapan apa yang dikatakan pembicara. ...
Tetapi jika, sementara
pembicara berbicara, Anda menyimak diri Anda sendiri, maka dari penyimakan itu timbullah
kejelasan, timbullah kepekaan; dari penyimakan itu batin menjadi sehat, kuat. Tanpa menurut
atau menentang, batin menjadi hidup, intens—dan hanya manusia seperti itulah yang dapat
menciptakan generasi baru, suatu dunia baru.
MUTIARA KEHIDUPAN
Meditasi Harian Bersama Krishnamurti
oleh: J. Krishnamurti
Yayasan Krishnamurti Indonesia Jakarta
Diterjemahkan dari: THE BOOK OF LIFE, Daily Meditations with Krishnamurti.
© 1995 oleh Krishnamurti Foundation of America ke dalam bahasa Indonesia oleh: Dr. Hudoyo Hupudio, MPH
© terjemahan (2005) pada: Yayasan Krishnamurti Indonesia, Jakarta.