Mengesampingkan Tabir-tabir


    Menyimak, 2 Januari

    Mengesampingkan Tabir-Tabir

    Bagaimana Anda menyimak? Apakah Anda menyimak dengan proyeksi-proyeksi Anda, melalui proyeksi Anda, melalui ambisi, keinginan, ketakutan, kecemasan Anda, dengan hanya mendengar apa yang Anda ingin dengar, hanya apa yang memuaskan, apa yang memenuhi dahaga, apa yang memberikan kenyamanan, apa yang untuk sementara meringankan penderitaan Anda?

    Jika Anda menyimak melalui tabir keinginan-keinginan Anda, maka jelas Anda menyimak suara Anda sendiri; Anda menyimak keinginan-keinginan Anda sendiri. Dan adakah bentuk menyimak lain? Bukankah penting untuk menemukan bagaimana menyimak, bukan hanya menyimak apa yang dikatakan, melainkan juga menyimak segala sesuatu— menyimak kebisingan di jalan-jalan, menyimak kicau burung, menyimak berisiknya trem di jalan, menyimak laut yang tidak bisa diam, menyimak suara suami Anda, menyimak istri Anda, menyimak teman-teman Anda, menyimak tangis bayi? Penyimakan menjadi penting hanya bila kita tidak memproyeksikan keinginan-keinginan kita melalui apa yang kita simak. Dapatkah kita mengesampingkan semua tabir itu, yang melaluinya kita menyimak, dan sungguh-sungguh menyimak?


    Posted by Teguh De

    Tidak ada komentar:

    Posting Komentar

    Masukkan komentar dan atau pertanyaan .......