Membuat paragraf narasi, tentunya kita harus paham benar apa itu paragraf narasi. paragraf seara umum dapat dibedakan menjadi 5. Salah satunya adalah paragraf narasi. Menurut sumber yang terpercaya dapat diringkas, bahwa paragraf narasi adalah paragraf yang menuturkan/menceritakan suatu keadaan situasi atau kejadian berdasarkan kronologi, waktu, tempat kejadian. Lebih mudahnya mengingat kita sebut saja bahwa Paragraf narasi adalah paragraf cerita
.
Pengertian Paragraf yang lain, dapat anda baca di artikel contoh paragraf narasi tema kehidupan pada artikel lain
Berikut ini beberapa contoh paragraf narasi. Simak baik-baik !
Saat itu, aku baru bangun. Matahari belum juga menyembulkan wajah indahnya dari balik bukit di belakang rumah pamanku di Desa Subagan Karangasem. Jam dinding tengah menunjukkan angka 07.05 Wita. Aku masih bermalas-malasan di dalam selimut. Kala itu, Bulan Juni, yang sudah akrab dengan dingin udaranya yang mengigit. Selimut tebal belum cukup menangkis garang taring dinginnya.
Contoh-contoh lain:
Budi meletakkan buku catatannya di atas meja belajarnya, ketika itu dia lagi membuat PR matematika saat terdengar nada SMS dari HP-nya. Diliriknya jam dinding yang bertengger di tembok kamarnya mengisyaratkan jam setengah sebelas malam. "Siapa yang SMS jam segini?" gumamnya penasaran.
Nasi goreng memang enak bagiku. Makanan ini merupakan salah satu menu kesukaanku, disandingkan dengan kerupuk udang dan minuman teh hangat yang manis. Selara makanku akan lumayan meninggi. Namun kali ini jadi berbeda. Warung makan Pojok Nikmat
di sebalah Minirmarket yang berlogo biru itu, tidak memenuhi kriteria nikmat yang ku punya. Tumben kali ini aku makan tidak selahap biasanya. Kemarin malam ketika pulang kerja, aku mampir karena sudah telat makan malamnya. Kala itu jam sudah menunjuk di angka 10 di tanganku. Langsung saja aku mampir memesan seporsi. Yaaaahh..... Warung Pojok Nikmat, nikmatnya tak senikmat seleraku.
Dua jam sudah aku melihat gambar ini. Brosur yang menjanjikan setiap orang yang pengikuti saran-saran yang tercantum di dalamnya menjadi kaya. Kaya......? Semua orang inginkan itu. Namun, sudah 2 jam aku amati, bagaimana cara brosur ini mengubahku menjadi kaya? Tulisan besar-besar yang menjolok mata itu belum mampu meyakinkanku akan perubahan itu. Akhirnya aku berkesimpulan, seperti Si Punggug Merindukan Bulan
, menginginkan sesuatu yang tidak mungkin. Seperti pepatah, Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian;
Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian..
Semua harus berproses dari kegagalan-kegagalan menuju sukses. Tidak ada (walau ada tapi tida semua orang), dapat meraih harapan dalam hidupnya dengan mudah
Senyumnya tampak ganjil, wajahnya dikerutkan dibagian alis. Napasnya halus hampir tak terdengar dari jarak setapak. Raut wajah tabah, tergurat kian menua. Belum pernah sekalipun wajah itu galau, seterguncang sekarang ini. Butir bening terjatuh di garis-garis wajah yang tampak tegas. "Dik... Kamu telah pergi tinggalkan aku sendiri". Terkatup lagi bibir itu, menahan semua kata yang mungkin saja menerobos kesabarannya.
Siang itu, seperti petir menggelegar, mendengar kematian istrinya. Dokter memberi informasi bahwa istrinya tidak dapat diselamatkan. Karena terlalu banyak kehabisan darah dalam perjalan menuju rumah sakit.
"Aku sudah melarangmu ikut", terhela napas panjang melepas beban dan guncangan di dada. Bibirnya dikatupkan lagi, dengan gemetar bibir-bibir itu menahan lajunya luapan emosi verbalnya.
Tadi aku mampir ke minimarket membelikanmu ini. Semoga kamu sudi menerimanya. Aku tidak tahu apa yang aku berikan di hari ulang tahunmu. Aku lagi tidak punya uang yang cukup.hari ini 17 Agustus 2015 adalah ulang tahunmu yang ke 15, Sinta. Aku ucapkan semoga kamu bahagia hari ini dan senantiasa sehat.
Itulah beberapa contoh paragraf narisi yang telah berhasil disusun. Untuk contoh-contoh yang lain. Semoga dapat diposting pada kesempatan lain. Mudah-mudahan bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Masukkan komentar dan atau pertanyaan .......